Berikan Pendapat Anda tentang WI Berikan komentar positif dan santun demi pengembangan konten yang lebih menarik serta lebih faktual dengan berita ilmu yang bermanfaat bagi kita semua pada tahap selanjutnya, untuk partisipasi anda semua saya ucapkan Terimakasih

TRY OUT : UN YANG SEBENARNYA

Hampir setiap lembaga pendidikan di negara ini, terutama mereka yang memasuki kelas level akhir, yaitu kelas VI, kelas IX dan kelas XII. selalu dan selalu mencoba menguji kemampuan anak didiknya dengan bebarapa test uji coba. Dalam setiap even akhir tahun pemerintah selalu memberi kesempatan pada setiap sekolah untuk mengadakan test TRY OUT sebagai ajang uji kememampuan setiap siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional.Memang langkah-langkah tersebut cukup mendidik dan memang diperlukan untuk mengukur hasil kemampuan murni dari anak didik. Memang kadang-kadang sering kita amati di lapangan yaitu banyak para siswa kurang percaya diri (confidence), sebab menganggap bahwa try out tersebut menjadi faktor penentu kelulusan siswa. padahal tidak demikian, test tersebut sebagai bahan evaluasi bagi guru pengapuh bidang studi.
Upaya-upaya yang dilakukan itu sudah benar dan harus dipertahankan. hasil dari uji tersebut memang tidak selalu menggembirakan, hampir saya katakan bahwa keberhasilan pencapaian nilai sesuai dengan standart pemerintah yaitu 6.00 belum mencapai taraf signifikan (kurang dari 3%). Bahkan ada beberapa sekolah yang memang siswa siswinya tidak lulus 100% dengan try out level 1 sampai 5. Pertanyaan sederhanya adalah: Apakah memang ini murni kesalahan siswa dalam menerima materi pelajaran, atau memang para dewan guru yang kurang menguasai metode penyampaian keilmuannya, atau mungkin kedua-duanya.
Namun, upaya tersebut sepertinya sia-sia belaka sebab UN telah ternodai dengan kecurangan-kecurangan beberapa pihak. Jika kita mengamati model naskah ujian nasional sekarang 2013 banyak hal-hal aneh yang kita dapatkan, mulai dari memberi kode garis pada tengah-tengah naskah. Inilah model-model kecurangan yang terjadi dikalangan pemerintah. Dua hal yang saling bertolak belakang, UN harus diselenggarakan dengan Jujur, tetapi mengapa justeru pemerintah pada naskah memberikan kode-kode tertentu. Ini jelas tidak masuk akal. Saya sendiri berpendapat mungkin pemerintah sepertinya kebakaran jenggot, dua sisi yang dilematis. UN gagal dengan indikasi tingkat kelulusan rendah akan menjadi masalah di depan Presiden tapi dilaksanakan jujur. Atau menggunakan istilah ABS (Asal Bapak Senang) walaupun ujian tidak jujur.
Tindakan seperti inilah jangan heran jika sebelum pelaksanaan ujian Nasional berlangsung kunci jawaban sudah berterbangan disekitar lembaga penyelenggara maupun siswa. inilah hanya sekedar contoh lembar jawaban yang kami temukan dibeberapa lembaga dari siswa peserta UN di tanah air ini

0 komentar:

Posting Komentar